Bukan rahasia lagi kalau SEO hotel merupakan salah satu nice yang tingkat persaingannya sangat tinggi. Wajar saja. Hotel merupakan industri padat modal. Bayangkan saja berapa uang yang ditanam investor untuk membeli tanah, membangun hotel beserta segala fasilitasnya, dan lain-lain. Hotel rata-rata juga memiliki budget marketing raksasa. Aneka pameran di berbagai belahan dunia, iklan di media-media internasional terkemuka, merupakan hal biasa bagi mereka.

Tidak heran kalau keberaniannya untuk membakar uang dalam SEO, PPC, dan aneka instrumen digital marketing tidak main-main. Bukan apa-apa, karena itu receh buat mereka.

Selain berhadapan dengan sesama hotel baik individu maupun yang tergabung dalam jaringan, kelompok lain yang juga sangat tangguh di niche hotel adalah travel agent dan OTA. Yang terakhir ini merupakan singkatan dari Online Travel Aggregator. Makhluk apakah itu? Dari pada panjang lebar dengan penjelasan, lebih baik kita sebut contoh saja. Di tanah air kita mengenal portal-portal seperti Traveloka dan PegiPegi. Di tingkat dunia kita mengenal Booking.COM, Agoda, Expedia, dll. Mereka inilah OTA.

Khusus untuk SEO hotel, selain ranking pada SERP, ada hal lain yang tidak kalah penting untuk diperhatikan karena potensinya tidak kalah tinggi dibandingkan SERP, yaitu local listing. Optimasi posisi dalam local listing ini sering disebut sebagi local SEO.

Ranking, Traffic, Booking

Meskipun tingkat kompetisinya demikian tinggi, SEO hotel sangat esensial karena mayoritas konsumen menggunakan search engine saat mereka membutuhkan akomodasi.

Konsumen akomodasi secara umum dapat dibagi menjadi dua kategori besar. Leisure travellers melakukan perjalanan untuk bersenang-senang. Wisatawan alias turis masuk ke dalam kategori ini. Kategori lainnya adalah business travellers, sesuai namanya, mereka melakukan perjalanan dalam rangka bisnis.

Masing-masing jelas punya karakteristik berbeda. Tetapi diagram di bawah ini menunjukkan bahwa pada masing-masing kategori, penggunaan search engine sebagai sarana untuk merencanakan perjalanan, pastinya termasuk pilihan akomodasi, masih sangat dominan. Karena itu dominasi pada search engine baik yang diperoleh dengan cara SEO maupun PPC sangat esensial.

Local SEO for Hotels: Keys to Drive Rankings, Traffic & Bookings

The 2014 Traveler’s Road to Decision Report by Google

Hotel bisa saja mendapatkan booking melalui perantaraan fihak ketiga seperti travel agent dan OTA. Tetapi booking yang diperoleh melalui saluran tersebut tidaklah gratis. Hotel harus membayar mahal untuk mendapatkannya, baik dalam bentuk komisi ataupun model-model kerjasama lainnya. Karena itu mendapatkan booking secara langsung jauh lebih menguntungkan.

Menyerah Didikte OTA?

Jangan dong.

Berat itu bukan berarti tidak mungkin. Kompetisi tinggi bukan berarti tidak mungkin dimenangkan. Ada banyak taktik dan strategi SEO, khususnya local SEO, yang dapat digunakan oleh para pengelola hotel khususnya oleh mereka yang berkecimpung di bagian pemasaran yang dapat membantu hotel dalam mengejar tiga hal berikut:

  • Dominasi SERP, baik ranking organik maupun local listing.
  • Meningkatkan traffic.
  • Mengkonversi traffic menjadi booking.

Langkah pertama yang menjadi pondasi awal dari langka-langkah selanjutnya adalah meningkatkan ranking dan traffic untuk keyword yang relevan.

Optimasi Konten & Structure Website

Riset Keyword

Pada dasarnya website hotel dapat teranking secara organik secara natural jika website tersebut memiliki cukup konten yang dibuat secara natural untuk memberikan penjelasan mengenai hotel, fasilitas, jenis-jenis kamar, aneka layanan, serta informasi lain yang diangap penting untuk diinformasikan kepada khalayak terutama calon konsumen. Dalam komteks local listing, juga dapat teranking melalui lokasi.

Namun demikian mengetahui secara pasti bagaimana calon konsumen yang kita jadikan kelompok sasaran melakukan pencarian dapat memberikan hasil yang jauh lebih baik dalam menarik traffic dan mengkonversinya menjadi booking.

Buat Konten Lokal Berkualitas

Jangan hanya terpaku dengan konten yang melulu berisi tentang jualan, jualan, jualan. Konten yang menjelaskan jenis-jenis kamar dan fasilitasnya, aneka layanan menarik yang ditawarkan hotel untuk tamu yang menginap, mempromosikan program diskon, dan sejenisnya jelas sangat penting. Tapi jangan lupa menambahkan konten non-komersial yang menggambarkan hubungan antara hotel dan lingkungan sekitarnya.

Ingatlah bahwa tujuan orang melakukan perjalanan bukanlah untuk menginap di hotel.

Saat bicara mengenai konten, sering kali muncul pertanyaan mengenai frekuensi update ideal dalam konteks SEO. Seberapa sering kita harus menambahkan koten baru ke dalam website kita? Setiap hari? Beberapa kali sehari? Beberapa hari sekali? Seminggu sekali? Sebulan sekali?

Tidak ada patokan yang jelas mengenai frekuensi. Yang jelas adalah lebih sering lebih baik. Meskipun demikian, seperti arti kata “frekuensi” itu sendiri, keteraturan yang konsisten lebih penting dari tinggi atau rendahnya frekuensi.

Kuncinya adalah konsistensi.

Optimasi Title Tags dan Meta Descriptions

Riset dan praktek membuktikan bahwa title tags masih memegang peranan penting dalam ranking search engine. Sayangnya panjang title tags sangat terbatas. Karena itu kita perlu sangat hati-hati dalam memilih kata apa saja yang kita masukkan ke dalamnya.

Mengingat demikian terbatasnya panjang title tags, haruskah kita memasukan brand, nama hotel, ke dalamnya?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kita harus menjawab pertayaan ini terlebih dahulu. Apakah calon konsumen cenderung menyebutkan merk, nama hotel, saat melakukan pencarian pada search engine? Kalau jawabannya “ya”, maka jawaban untuk pertanyaan tadi juga sama, ya, kita perlu memasukkan brand, nama hotel, ke dalam title tags.

Kecuali hotel anda memiliki brand kuat yang melakukan investasi besar-besaran melalui kampanye pemasaran omni-channel untuk menanamkan brand tersebut ke dalam benak masyarakat, kemungkinan besar jawabannya adalah “tidak”.

Berbeda dengan title tags, meta descriptions tidak secara langsung mempengaruhi ranking. Meskipun demikian, karena muncul di dalam SERP, meta descriptions sangat mempengaruhi “click-through rate” alias CTR, artinya apakah saat calon konsumen melihat website kita terlisting di SERP dia akan meng-click atau justru melewatkannya.

Maksimalkan Google My Business

Saat melakukan riset keyword, kalau anda melakukannnya dengan benar, kita akan melihat adanya pola. orang cenderung melakukan pencarian dengan menggunakan pola tertentu yang merupakan kombinasi dari sejumlah kata-kata yang relevan dan sering kali melibatkan lokasi. Misalnya saja “hotel murah di Bali”, “hotel mewah di Jakarta”, “hotel nyaman di Bandung”, dan sebagainya.

Kecenderungan tersebut memberikan sinyal pada Google bahwa mereka menginginkan lokasi geografis tertentu dari pencarian yang mereka lakukan. Untuk melayani permintaan tersebut dengan memberikan hasil pencarian yang serelevan mungkin dengan harapan pengguna, Google akan menggunakan Map Pack, fasilitas pemetaan, untuk memberikan jawaban.

Untuk kebutuhan ini, sangat penting bagi kita untuk memiliki listing Google My Business yang teroptimasi dengan baik, sehingga tidak membatasi kesempatan hotel kita untuk muncul di dalam Map Pack.

Beberapa hal yang bisa kita lakukan dalam Google My Business:

  • Menampilkan nama, alamat, dan nomor telepon hotel.
  • Memastikan penanda pada peta yang menunjukkan lokasi hotel kita berada di posisi yang benar.
  • Menampilkan foto hotel, kamar, dan fasilitas lainnya.
  • Menampilkan review.
  • Menampilkan informasi penting lain seperti ketersediaan WiFi, kemudahan untuk tamu manula, dan lain-lainnya.

Optimasi User Experience dan Proses Booking

Sekarang kita sudah membuka jalan bagi calon konsumen untuk menemukan website hotel kita dan masuk kedalamnya. Tapi itu belum benar-benar menjamin bahwa mereka akan booking. Bisa saja mereka kemudian hanya berputar-putar sebentar lalu pergi lagi. Atau malah mungkin berputar-putarpun tidak. Masuk dan langsung pergi lagi. Betapa sia-sianya kerja keras kita menarik mereka masuk ke website hanya untuk melenggang pergi begitu saja lalu malah membookig hotel lain.

Berikut beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk menjaga agar mereka yang sudah masuk ke dalam website kita tidak pergi lagi sebelum melakukan proses booking.

Optimasi CTA

Banyak orang mengaggap bahwa jika mereka masuk ke dalam website kita artinya mereka jelas ingin membooking kamar hotel sehingga kita menganggap enteng CTA. Para praktisi dan pakar SEO dan digital marketing menyimpulkan bahwa asumsi tersebut salah besar. Kita tetap harus menampilkan Call to Action dengan jelas di setiap halaman di website kita.

Sederhanakan Booking Form dan Proses Pembayaran

Jangan mengada-ada. Mintalah informasi yang benar-benar diperlukan saja. Orang cenderung malas bahkan merasa terganggu saat ditanya ini itu apalagi berhubungan dengan informasi pribadi. Misalnya saja, perlukah ditanya alamat saat melakukan booking secara online? Kalau tidak, jangan ditanyakan.

Studi yang dilakukan sebuah lembaga bernama Koddi menyimpulkan bahwa penyederhanaan form dapat meningkatkan konversi hingga 65 persen.

Selain minimalisasi informasi yang diminta, jumlah click juga harus ditekan serendah mungkin. Makin banyak click makin besar kemungkinan orang menghentikan proses.

Pantau dengan ketat performa booking form yang kita pergunakan. bisa memakai Yandex Metrica atau tool lain yang anda pilih.

Local SEO for Hotels: Keys to Drive Rankings, Traffic & Bookings

YAnalisa Form dengan Yandex Metrica

Data dari hasil analisa ini dapat membantu kita untuk memahami situasi. jika banyak yang membatalkan proses, kita bisa melihat pada bagian mana calon konsumen cenderung membatalkan proses.

Perhatikan Kecepatan Loading

Sering mendengar pakar SEO mengatakan bahwa salah satu faktor penting dalam SEO adalah kecepatan server, kecepatan loading? Bukan cuman Google yang menuntut kecepatan loading, pengguna biasa juga. Banyak studi membuktikan hubungan erat antara kecepatan loading dan kaburnya calon konsumen.

Salah satu studi yang dilakukan Google menyatakan bahwa 53 persen pengguna meninggalka website yang loading halamannya lebih dari 3 detik.Your pages need to load fast. There are countless studies and research pieces that demonstrate a strong correlation between pages loading fast and user abandonment rates.

Dan Taylor / SEJ