Pernah mendengar pernyataan “SEO is dead”? Kalau anda praktisi atau setidaknya pemerhati digital marketing, saya yakin jawaban anda bukan “pernah” tapi “sering”, malah mungkin pake banget. Benarkan demikian? Kalau anda mempercayainya, cukuplah anda membaca sampai disini saja. Kalaupun artinya akan meningkatkan bounce-rate website saya, tidak apa-apa. Daripada anda harus membaca sesuatu yang tidak berguna.

Kalau anda tidak percaya, silahkan lanjut. Sementara kalau anda ragu-ragu, cobalah lihat data di bawah ini.

travel channels

Terbukti sampai saat ini, organic listing di search engine khususnya Google masih menjadi sumber traffic utama di hampir semua industri, tidak terkecuali travel.

Bukan hanya soal komposisi. Apa gunanya komposisi besar dari volume yang hanya sedikit. Bukankah 50% dari 10 hasilnya hanya 5? Tapi travel bukan kaleng-kaleng. Travel merupakan salah satu kategori dengan volume pencarian terbesar di search engine. Prosentase besar dari volume yang sangat besar. Potensi yang sungguh luar biasa bukan?

Karena itu SEO travel sangat esensial.

Kesimpulan saya sendiri sih … hehehe.

Jadi anda pemain industri travel? Anda termasuk golongan “SEO is NOT dead”? Anda mau meng-SEO website anda? Artinya SEO travel adalah mainan anda.

Sayangnya anda tidak sendirian berkompetisi meraih limpahan traffic dari ranking tinggi di search engine. Raksasa-raksasa industri travel dunia seperti Hotwire, Priceline, Travelocity, TripAdvisor sudah berada di sana dan anda harus siap untuk bersaing dengan mereka. Mengkeret dan berfikir untuk bermain niche di lokal Indonesia saja? Baiklah, pesaing anda jauh berkurang, tinggal seperti Traveloka, Pegi-Pegi, dan lain-lain yang meskipun lokal tapi tetap saja raksasa.

Dengan uang yang mereka miliki, anggaran SEO mereka pasti luar biasa juga. Dengan volume bisnis yang mereka miliki, kenaikan rankig satu tingkat bisa berarti kenaikan volume bisnis milyaran atau jutaan dolar. Wajar kalau mereka rela membenamkan uang dalam jumlah besar untuk mendapatkannya. Pertanyaan sama kembali berulang, yakin mau bersaing dengan mereka?

Dengan anggaran yang demikian besar, pastinya mereka memiliki tim ahli SEO yang tangguh pula untuk memastikan mereka tetap menikmati aliran traffic berlimpah dari rankingnya yang metereng.

Masih mau bersaing dengan mereka? Wajar koq kalo nyali anda ciut dan memilih untuk mengibarkan bendera putih. Keder tapi mau bermain di arena SEO? Mungkin bisa mempertimbangan kategori dan keyword lain seperti misalnya pembersih, peninggi, pembesar, dan sebangsanya yang kebetulan konon sangat laris di tanah air.

Tapi anda juga bisa berfikir dengan cara yang berbeda. Banyaknya kompetitor bahkan yang berukuran raksasa menujukkan bahwa volume pasarnya juga raksasa. Kita tidak perlu berfikir untuk menantang mereka bersaing. Nyelip untuk sekedar mencuri seiris kecil dar pangsa pasar yang mereka kuasai sudah lebih dari cukup untuk hidup sejahtera. Alih-alih melawan, manfaatkan kekuatan tim SEO mereka dengan cara melihat apa yang mereka lakukan. Ingat, dengan kekuatan mereka, tentulah tim SEO mereka juga cukup besar untuk terus menerus melakukan riset.

Mengenai hal ini, praktisi dan pakar SEO, Joseph Robinson, membagi hasil pengamatannya yang menyimpulkan bahwa para pemain besar ini justru secara konsisten menerapkan teknik-teknik SEO yang bagi kebanyakan kita mungkin dianggap jadul. Tapi buktinya mereka sukses menangguk traffic dari penguasaan SERP yang berhasil mereka capai dan pertahankan.

Berikut beberapa teknik SEO sederhana yang bisa dengan mudah kita ikuti.

1. Teks Home Page

Banyak pemilik website memilih untuk menjejali homepage dengan aneka produk. Biasanya foto menarik plus sedikit sekali teks, entah dalam bentuk merk, nama produk, atau data spesifikasi singkat. Kalau dalam website hotel mungkin hanya bintang berapa, lokasi, dan harga kamar. Logikanya sangat masuk akal. Orang masuk ke website itu untuk mencari produk yang ditawarkan, lalu mengapa mereka harus disuguhi konten berbentuk teks yang paling banter juga dilewatkan.

Nggak salah sih logikanya, terutama kalau kita benar=benar berfokus hanya pada pengunjung website saja. Tapi kalau kita mengharapkan traffic dari SEO alih-alih membakar duit besar-besaran lewat Pay Per Click, kita harus memberikan perhatian kebutuhan kedua sisi, pengunjung website dan search engine, sama besarnya. Dan kita sangat tahu bahwa search engine membutuhkan konten berbentuk teks dalam jumlah yang cukup.

Kalau kita tidak ingin menyuguhkan teks yang tidak terlalu berguna bagi pengunjung, cobalah memberikan keterangan dari masing-masing produk yang ditampilkan di home page dalam bentuk teks yang cukup panjang. Tidak harus terlalu panjang, mungkin satu atau dua paragraf sudah sangat mumpuni. Kalau kita menampilkan 20 produk di home page dan masing-masing memiliki 2 paragraf keterangan, total konten berbentuk teks di dalam home page sudah 40 paragraf.

Jangan lupa, keterangan yang ditampilkan di home page jangan sama dengan keterangan yang ada pada halaman lengkap masing-masing produk. Sering kali kita nyari gampang, keterangan produk di home page merupakan pengulangan dari paragraf pertama keterangan di halaman produk.

Kita bisa lihat contoh berikut dari website Hotwire, yang dengan cerdas memasukkan teks ke dalam home page. Tentu teksnya juga tidak sembarangan.

hotwire homepage seo

Hasilnya halaman pertama untuk keyword “travel sites” dan “hotel sites”. Padahal teksnya tidak terlalu panjang.

Taktik SEO travel yang sangat sederhana tapi sangat berguna.

2. Internal Link di Home Page

Pada umumnya home page adalah halaman yang paling banyak mendapatkan link, baik dari website lain maupun dari halaman-halaman lain di website itu sendiri. Tidak heran kalau home page menjadi halaman yang paling powerful dari sisi SEO.

Sementara itu kita juga sering kali mendistribusikan keyword ke halaman-halaman lain, menjadikan halaman-halaman tertentu menjadi landing page yang dioptimasi khusus untuk keyword-keyword yang lebih sepesifik. Lebih long tail, tapi justru lebih potensial dari kaca mata konversi.

Tapi sering kali kita lupa untuk memanfaatkan kekuatan yang dimiliki home page untuk menyokong halaman-halaman landing page itu.

Mulai sekarang, jangan lupakan tip SEO ini untuk website travel anda. Berikan link dari home page ke halaman-halaman landing page yang kita harapkan akan mendapatkan ranking untuk keyword yang difokuskan di halaman-halaman tersebut.

Mau lihat contoh?

Website Travelocity dapat dijadikan acuan bagaimana kita bisa memanfaatkan kekuatan SEO yang dimiliki home page untuk memperkuat halaman-halaman yang berstatus landing page.

travelocity internal links

3. Internal Link pada Footer

Link pada footer ini sangat istimewa. Mengapa? Karena footer nempel di semua halaman. Artinya halaman yang mendapat link dari footer akan mendapat link dari banyak halaman lain. Kalau website anda memiliki 1000 halaman. Maka halaman yang mendapat kan link dari footer akan mendapatkan link dari 1000 halaman, termasuk dari halaman itu sendiri.

Ada contoh website yang menerapkan taktik itu. Hotels.com salah satunya. Website ini bahkan menggunakannya secara ekstensif dengan memasukkan pola “keyword in anchor text” pada footer menuju halaman-halaman penting di website itu.

hotels footer links

Meskipun bertentangan dengan apa yang diyakini sebagai praktek yang aman dari sisi SEO, sepertinya website ini aman-aman saja.

Anda mau mengikutinya?

Hati-hati. Kecuali website anda sebesar Hotels.com, sebaiknya lebih bijaksana dalam menempatkan link di footer.

4. Teks Pada Setiap Halaman Penting

Kita semua tahu pentingnya konten berbentuk teks bagi website, pada setiap halaman website. Tapi bagaimana kalau kita memiliki website yang menampilkan ribuan produk? Bagi kebanyakan kita mungkin berat kalau harus menulis konten tersendiri untuk sekian ribu halaman.

Kalau anda termasuk yang tidak sanggup menulis konten spesifik untuk seluruh halaman dalam website anda, cobalah melakukannya untuk halaman-halaman penting yang memang ditujukan untuk mengejar ranking untuk keyword-keyword tertentu.

Tolong dicatat, tip ini hanya berlaku untuk SEO website travel besar dengan jumlah halaman yang sangat banyak. Kalau website kita hanya berisi sekian puluh halaman misalnya, jangan malas, buatlah konten tekstual yang mumpuni untuk semua halaman.

5. Jadikan Semua Halaman Landing Page

Bagaimana kalau kita punya website dengan 1000 halaman dan masing-masing memiliki ranking bagus untuk keyword long tail sendiri?

Itu adalah kondisi yang sangat ideal dan sebetulnya menyediakan sumber daya untuk melaksanakan ini benar-benar tidak rugi. Malah menang banyak.

6. Title Tags Harus Menarik

Kita sering kali ditakut-takuti untuk sangat berhati-hati soal Title Tags. Ada pula yang menyarankan untuk tidak menggunakannya sama sekali dengan alasan Google sudah tidak lagi menggunakannya sebagai faktor penentu ranking. Mereka yang meyakini teori ini biasanya mengatakan “Salah-salah justru malah berefek negatif”.

Benarkah demikian?

Pada prinsipnya, dalam SEO apapun yang digunakan berlebihan memang efeknya negatif. Jadi benar bahwa kita harus menggunakannya dengan sangat hati-hati. Tapi kalau digunakan dengan benar, adanya konsistensi antara title tags, description tags, dan konten pada halaman itu sendiri justru sangat positif dari sisi SEO.

Hal lain yang sangat penting dalam menuliskan title tags datang dari fakta bahwa title tags akan muncul di search engine result page (SERP). Jadi sangat penting untuk memastikan bahwa title tags selain relevan dengan konten dari halamannya sendiri juga memancing orang untuk meng-click dari SERP.

7. Exact-Match Domain

Kita sering ditakut-takuti dengan efek negatif dari exact-march domain, domain yang persis dengan kata kunci yang dituju. Misalnya hotelmurahdibali.com.

Ada masanya exact-match domain ini sangat sakti. Pada saat itu, kata kunci pada keyword sangat berpengaruh pada rangking, sehingga orang berlomba-lomba menggunakan keyword yang mengandung kata kunci, kalau bisa malah persis dengan kata kunci utama yang disasar.

Sebenarnya apakah sekarang exact-match domain ini benar-benar buruk?

Lihat contoh yang satu ini:

car rentals


carrentals.com menempati ranking nomor 3 untuk pencarian dengan kata kunci car rentals.

Coba kunjungi websitenya dan pelajari kunci suksesnya.

Ternyata exact-match domain itu tidak berpengaruh buruk jika websitenya sendiri tidak menggunakan praktek-praktek yang bertentangan dengan keinginan search engine itu sendiri.

Jadi kalau anda punya website dengan exact-match domain, nggak usah diganti domainnya. Pakai saja terus. Hanya pastikan bahwa kontennya benar-benar menjalankan praktek-praktek SEO yang “white hat”.

Belum benar-benar terkonfirmasi, tapi nampaknya Mbah Google lebih galak pada praktek-praktek nyeleneh yang dilakukan website yang kebetulan memiliki exact-match domain.