Artikel ini cocok untuk SEO travel yang berskala UKM. Mau dibalik juga boleh, SEO UKM khususnya yang bergerak di industri travel. Banyak UKM, perusahaan kecil, pribadi, yang berhadapan dengan keterbatasan sumber daya, berfikir kalau SEO sudah tidak lagi feasible sekarang. Mereka meyakini kalau Google lebih memberikan ruang pada perusahaan-perusahaan besar yang memiliki anggaran raksasa untuk SEO, sehingga bersaing dengan mereka dianggap sesuatu yang sia-sia.
Padahal kalau kita jeli, ada banyak celah yang kalau dieksploitasi dengan tepat bisa memberi kita kesempatan untuk mengalahkan pemain-pemain besar. Kalaupun tidak sampai “menguasai”, setidaknya turut menikmati irisan dari kue yang yang diperebutkan para raksasa. Jangan lupa, seiris dari sebuah kue berukuran raksasa bisa jadi jauh lebih besar dari sebuah kue kecil. Sementara itu karena keterbatasan, kita tidak mengeluarkan sumber daya dalam jumlah jor-joran seperti para raksasa.
Tapi perlu dicatat, strategi dan teknik SEO UKM ini beda dengan kelas SEO korporat. Justru sulit diterapkan untuk SEO kelas perusahaan besar. Kalau kita memahami dengan baik dan mengimplementasikan dengan konsisten, SEO UKM dengan strategi dan tekniknya sendiri, kita bisa bersaing secara sejajar dengan korporasi yang memiliki budget SEO yang sangat besar.
SEO travel lebih lagi. Kompetisinya memang sangat tinggi. Pemain-pemain korporat ber-budget raksasa yang turun bermain hitungannya bukan satu, dua, sepuluh, duapuluh. Tapo pasarnya juga sangat besar dengan banyak niche dan audience-nya memiliki karakter yang cocok dengan strategi UKM yang akan kita bahas sekarang.
Coba lihat misalnya orang yang mencari mobil. Apa yang mereka cari melalui search engine? Merk, spesifikasi, fitur, dari satu hal itu saja, mobil. Sekarang bandingkan dengan orang yang sedang merencanakan perjalanan wisata, liburan. Destinasinya, tempat-tenpat wisatanya, pilihan akomodasinya, transportasinya, restoran dan kulinernya, belanja oleh-olehnya, dan masih banyak lagi. Spesifikasi mobil? Bisa jadi bagian kecil saat mencari opsi transportasi, sewa mobil.
Jadi para pelaku SEO UKM, bisnis kita kecil, website kita kecil, anggaran kita kecil, jangan membuat nyali kita menciut, karena ada cara untuk membuat kita menjadi lawan seimbang pemain-pemain SEO korporat.
Pemain berskala kecil biasanya dikomandoi oleh seorang CEO, Chief Everything Officer, termasuk dalam aktivitas yang berhubungan dengan SEO. Sebagai sosok yang menguasai hampir semua aspek dalam perusahaan dan lingkungan bisnisnya, pengethuan yang dimiliki jadi sangat lengkap. Ini memudahkan kita untuk membuat konten dengan kualitas lebih baik. Di sisi lain perusahaan besar biasanya menyewa fihak ketiga, misalnya konsultan jasa SEO untuk membuat konten. Pengetahuan mereka tentunya sangat terbatas. Kalaupun dilakukan oleh tim internal perusahaan, biasanya oleh pegawai setingkat staff yang pengetahuannya jelas sangat terbatas.
Kita juga dapat mengais rejeki dengan memanfaarkan strategi SEO yang berbeda. Perusahaan-perusahaan besar biasanya memilih untuk menyasar keyword-keyword populer yang volume pencariannya besar. Kita bisa memilih bermain “long tail” sehingga tidak harus berhadap-hadapan langsung dengan mereka.
Memang detailnya tergantung niche, tapi secara garis besar benang merahnya sama saja. Dalam SEO travel misalnya ada banyak traffic longtail yang bisa kita dapatkan. Bangun konten berkualitas di seputar keyword-keyword itu, dan kita tinggal menangguk limpahan traffic yang memang tidak terjaring para pemain raksasa.
Dengan begitu kita tidak perlu jungkir balik melawan para pemain kakap, karena kita menyasar keyword yang tidak mereka peduliakan.
1. Riset Keyword
Ketika kita melihat perusahaan-perusahaan besar yang memiliki anggaran digital marketing raksasa menguasai SERP dengan keyword-keyword populer, kita sebaiknya menggali lebih dalam.
Cobalah analisa pola perilaku calob konsumen dari awal sampai mendapatkan keputusan untuk membeli.
Misalnya kita melihat sejumlah travel agent besar berlomba-lomba menempatkan websitenya untuk keyword “Bali travel”. Coba analisa, apakah mereka langsung bertransaksi dengan website-website yang mereka temukan pada SERP saat mereka melakukan pencarian dengan kata kunci itu?
Kita akan melihat kalau kebanyakan orang akan melakukan riset lebih mendalam lebih dulu sebelum mengambil keputusan, misalnya dengan keyword-keyword seperti berikut:
- tempat wisata paling populer di bali
- hotel murah di kuta
- tempat belajar surfing di bali
- hotel di tepi pantai kuta
- villa untuk keluarga dekat kuta
- hotel nyaman di bali
- transportasi dari kuta ke ubud
- kuliner bali sekitar kuta
Ada banyak celah dimana kita bisa menarik pengunjung dan mengarahkannya untuk bertransaksi di website kita tanpa harus nangkring di halaman pertama SERP untuk keyword ” bali travel”.
Sisi lain yang tidak kalah penting adalah website kita sendiri harus ditata sedemikian rupa untuk memaksimalkan konversi, mengubah pengunjung website menjadi pembeli.
Baik dalam tahap menarik pengunjung website melalui ranking dengan keyword berkategori “long tail” maupun dalam tahap mengkonversi pengunjung website menjadi pembeli, kuncinya ada pada riset keyword. Dengan riset keyword yang tepat, kita dapat memilih keyword “long tail” untuk menarik banyak pengujung website potesial, dan memahami keinginan mereka agar mereka memutuskan untuk bertransakai di website kita.
Biasanya konsultan SEO akan mendorong client, terutama yang berkelas UKM, untuk memilih jalur “murah meriah” inim Sementara para penyedia jasa SEO cenderung menawarkan ranking tinggi untuk keyword populer, karena disitu mereka bisa mengutip bayaran tinggi.
2. Konten Topikal Tertarget
Karena riset keyword merupakan pondasi yang sangat menentukan hasil dari investasi SEO kita, luangkanlah cukup waktu dan perhatian dalam proses tersebut.
Hasil dari riset keyword tadi jangan didiamkan saja. Buatlah konten berkualitas untuk medapatkan ranking yang bagus untuk keyword-keyword itu. Sebagai pelaku bisnis, anda tentu sangat mengetahui seluk-beluk perusahaan anda sendiri, produk dan jasa yang disediakannya, dan bidang industri yang anda geluti. Artinya membuat konten berkualitas yang relevan seharusnya tidak menjadi masalah bagi anda.
Pada intinyan anda harus menyajikan sesuatu yang menarik dan baru sehingga bisa menarik perhatian calon konsumen.
Umumnya website atau halaman web yang kaya dengan konten berkualitas sudah cukup untuk mendapatkan ranking bagus dengan keyword long tail. Tapi kalau anda bermain di bidang usaha dengan tingkat persaingan tinggi, seperti untuk SEO travel misalnya, perhatikan juga susunan struktur, baik struktur website maupun struktur konten masing-masing.
Saat kita bicara struktur, beberapa hal yang masuk ke dalamnya termasuk menu, header, link antar halaman, dan sebagainya.
Keuntungan lain dari penggunaan pendekatan ini adalah anda akan dipandang sebagai ahli, bukan sekedar pakar SEO, tapi pakar dalam bidang yang relevan dengan website anda. Meskipun ada banyak penjual lain, orang cenderung memilih untuk membeli dari mereka yang pengetahuannya di bidang itu terlihat mumpuni.
3. Barnacle SEO
Barnacle adalah sejenis hewan laut yang hidupnya menempel pada permukaan sesuatu, misalnya permukaan karang. Dalam kamus Bahasa Indonesia, barnacle diterjemahkan sebagai teririp. Ada juga jenis barnacle yang menempel pada kulit hewan lain, misalnya hiu. Dengan menempel pada permukaan tubuh hiu yang selalu bergerak, barnacle dapat menyerap banyak makanan danpa harus bergerak sendiri. Bisa dibayangkan seberapa jauh dan cepat seekor barnacle bisa bergerak tidak mungkin dibandingkan dengan hiu dengan ukuran badan segede gaban.
Kalau kita baru sanggup bermain long tail tapi juga ingin mendapatkan traffic dari keyword-keyword populer yang dikuasai pemain-pemain besar, strategi “barnacle SEO” bisa dicoba.
Caranya bagaimana?
Cari website besar yang menguasai ranking-rangking populer dan memungkinkan kita untuk memposting artikel. Bisa dalam bentuk guest post pada blog atau artikel editorial pada majalah misalnya. Kalau anda sedang menggarap SEO website travel atau produk-produk lain yang se-niche misalnya SEO website hotel, ada banyak travel blogger yang blognya cukup “kuat” dari sisi SEO dan memberi kita peluang untuk guest posting.
Pastikan artikel yang anda buat berkualitas tinggi, setidaknya sama baik dengan artikel-artikel lain di website yang akan kita “tumpangi”, kalau bisa bahkan lebih baik lagi. Lakukan riset mendalam, pastikan menarik dan bermanfaat bagi pembaca. Kenapa? Pertama mana mau mereka memberi tempat untuk artikel berkualitas rendah. Kedua kita ingin pengunjung mereka membaca artikel yang kita posting dan tertarik untuk mengunjungi website kita. Kalau artikelnya jelek, sia-sia kita bekerja.
Sering kali blogger atau editor website-website itu tidak memperkenankan kita menyisipkan link di dalam artikel. Apalagi linknya ber-anchor keyword. Nggak usah terlalu dipikirkan. Kalau kita bisa menempatkan link di bagian “author bio” saja sudah bisa membuat website kita kebanjiran traffic.
4. Perhatikan Detail
Salah satu kelemahan strategi SEO yang dipraktekan pemain-pemain besar adalah kecenderungan mereka untuk tidak terlalu memperhatikan detail seperti misalnya memantau performa masing-masing keyword. Biasanya mereka lebih memilih untuk melihat gambaran umum, tinjauan menyeluruh dari performa yang dihasilkan oleh ratusan keyword yang mereka kuasai.
Mereka lebih tertarik dengan tren daripada performa satu per satu keyword.
Bagaimana cara memanfaatkannya?
Kekuatan kita ada pada kemampuan kita memperhatikan detail. Perhatikan masing-masing keyword secara mendalam, lihat hasil yang ditampilkan Google, dan cari cara untuk memanfaatkannya.
Coba lihat gambar ini. Kita melakukan pencarian dengan menggunakan kata kunci “villa di Ubud”. Salah satu yang bercokol di puncak SERP adalah booking.com. Pemain raksasa. Berani lawan? Nggak usah dilawan. Sudah babak belur, kalah pula. Lebih baik kita manfaatkan saja.
Di bagian bawah listing booking.com ada jejeran keyword long tail. Kalau kurang banyak kita bahkan bisa click ” show more”. Google menamakannya “answer box”. Jangan dianggurin. Bikinlah artikel yang panjang dan berkualitas tinggi untuk menyasar keyword-keyword di dalam answer box itu.
5. Kreativitas Tanpa Batas
Perusahaan besar biasanya juga identik dengan birokrasi yang ribet. Agar satu ide baru bisa dieksekusi sering kali perlu persetujuan berlapis yang masing-masing punya pertmbangan sendiri-sendiri. Belum tentu disetujui. Disetujui dengan catatan ini itu. Proses persetujuannya juga lama.
Kita bisa sangat cekatan. Kita punya ide, kita bisa langsung putuskan sendiri dan eksekusi sendiri saat itu juga. Sukses sukur, nggak sukses ya kita pikirkan yang lain.
Contoh dari dunia SEO travel Bali. Kalau ada anggota keluarga kerajaan di Bali yang meninggal, biasanya ada upacara agung yang luar biasa besar. Tentu namanya kematian adalah sesuatu yang mendadak, bukan sesuatu yang bisa direncanakan dan dijadwalkan. Saat perusahaan besar masih muter-muter dengan birokrasi, kita bisa bergerak cepat menyusun paket wisata khusus sekaligus membangun konten untuk memasarkannya, misalnya paket dengab tajuk “Menyaksikan Pelebon Agung Puri ABC”.
Karena kita “mencuri start”, blog dan media online kemungkinan besar bergerak cepat untuk meliput dan memberitakannya. Menang publikasi, menang social media signal, menang backlink, dan ujung-ujungnya menang traffic dan menang konversi.
Saat si pemain besar mulai bergerak, momentumnya sudah lewat. Kita menang banyak.
6. Newsjacking
Seperti disebut tadi, perusahaan besar gerakanya lamban, dan kita bisa memanfaatkan keloncahan kita bergerak lebih cepat. Perhatikan berita dan kalau ada yang menarik kita bisa langsung loncat mengambil manfaat.
Misalnya saja tersiar berita artis ngetop Raffi Achmad menikah di sebuah resor mewah di tepi salah satu pantai terpencil di Bali.
Jangan diam. Sebelum banyak portal berita dan blog memuat, buat artikel duluan, segera posting. Kita bisa menikmati aliran traffic dari mereka yang mencari berita dan dinformasi mengenai momen sakral si artis beken ini. Pergerakan bisa terus berlanjut dengan kecepatan penuh. Mungkin orang juga penasaran dengan resornya. Atau dengan pantainya. Atau tertarik untuk menginap di resor yang sama. Jual jual jual.
7. Pendekatan Pribadi
Bayangkam seorang dari tim pengela website sebuah perusahaan besar menghubungi seorang blogger untuk menjajagi kemungkinan blog posting. Apa yang pertama kali muncul di kepala si blogger?
Tuing … Duit … Banyak.
Belum lagi, dalam tim SEO korporat perusahaan besar, yang membuka komunikasi dengan blogger potensial untuk keperluan ini mungkin hanya staf junior. Kita lain ceritanya. Nama perusahaan kita saja belum tentu mereka pernah dengar. Itupun kalau kita punya perusahaan, bukan cuma sekedar website. Tapi yang menghubungi mereka bos. CEO. Chief Everything Officer.
Kemungkinan besar mata mereka nggak akan langsung ijo. Justru kita bisa membangun hubungan yang lebih personal, diskusi seperti teman.