Cara memanfaatkan social signal penting untuk diketahui praktisi SEO yang pasti sangat berkepentingan dengan apapun yang dapat dimanfaatkan untuk memaksimalkan performa SEO dari website yang sedang ditanganinya.
Kenapa?
Alasannya sederhana saja sebetulnya. Karena dengan penanganan yang tepat, social signal dapat membaw pengaruh positif yang sangat signifikan untuk SEO.
Social Signal Bukan Ranking Factor
Saat banyak praktisi SEO meyakini kalau social signal merupakan salah satu faktor penentu ranking Google, raksasa search engine itu sendiri dalam banyak kesempatan justru sering mengemukakan fakta sebaliknya. Salah satunya bisa dilihat disini.
Sosok-sosok penting Google yang intensif melibatkan diri di lingkungan komunitas praktisi SEO seperti Matt Cutts dan John Mueller sudah berulang kali menyatakan kalau social signal bukan merupakan salah-satu ranking factor Google.
Manfaat Social Signal pada SEO
Meskipun demikian faktanya aktivitas ekstensif di berbagai platform social media punya korelasi positif dengan dengan performa SEO.
Perlu dicatat bahwa meskipun menyebutkan bahwa social signal bukan merupakan ranking factor, para Googler terkemuka yang menjadi acuan semua praktisi SEO itu juga mengatakan bahwa social signal tidak secara langsung mempengaruhi SEO.
Jangan salah menggarisbawahi. Pastikan bahwa kalimat diatas dicerna dengan seksama dan difahami dengan menyeluruh. Terutama perlu dipastikan kalau pada kalimat itu ada frasa “tidak secara langsung”.
Apa artinya? Tinggal pake saja keahlian Si Bapak yang nampak santai menduduki kursi empuk kepala daerah sampai-sampai lupa bekerja. Lupa kalau rakyat yang membayar gajinya sedang sengsara terhimpit kesulitan ekonomi akibat pandemi berkepanjangan.
Keahlian apa itu? Membolak-balik kata-kata.
Kalau dikatakan bahwa “Social signal tidak secara langsung mempengaruhi SEO”, artinya adalah “Social signal secara tidak langsung mempengaruhi SEO”.
Artinya apa?
Artinya social signal dapat dipergunakan untuk mempengaruhi sejumlah ranking faktor Google yang dominan.
Apa itu Social Signal?
SEO merupakan bagian integral dari digital marketing, dan semua yang berkecimpung dalam dunia digital marketing pasti sedikit banyak memahami keberadaan media sosial sebagai salah satu bagian lain dari digital marketing.
Hubungan antara media sosial dan SEO direpresentasikan dalam bentuk ‘social signal”.
Pasti pernah mendengar kan istilah social signal? Nah kalau mendengarnya pernah, apakah anda juga punya pemahaman yang benar tentang bagaimana social signal mempengaruhi SEO?
Kalau belum, mari kita lanjutkan.
Jangan salah. Meskipun tidak ada yang benar-benar tahu isi dari algoritma Google, pendapat ini berdasarkan riset dan pengamatan melalui pengalaman lebih dari 20 tahun dalam dunia SEO, baik sebagai praktisi, konsultan, maupun penyedia jasa SEO.
Social signal adalah engagement antara pengguna media sosial dengan konten website kita. Bentuk-bentuk engagement pasti kita semua sudah hafal karena selalu melihat dan menggunakannya sehari-hari: menyukai (like), mengomentari (comment), dan membagikan (share). Portal media sosialnya bisa apa saja, semua yang kita kenal dan biasa kita gunakan: Facebook, Twitter, Instagram, dll.
Banyak perusahaan di dunia sangat memahami pentingnya social media marketing dan karenanya menginvestasikan sumber daya yang cukup besar untuk mengelolanya. Tetapi di sisi lain justru banyak praktisi SEO, bahkan yang bertingkat pakar sekalipun, cenderung skeptis dan lebih menganggap ngurusin social signal untuk SEO sebagai sesuatu yang kurang kerjaan dan buang-buang waktu.
Kalau anda termasuk salah satunya, percayalah anda rugi besar.
Sekali Lagi, Social Signal BUKAN Ranking Factor
Google sendiri sudah sering kali secara eksplisit mengatakan kalau social signal bukan ranking factor. Tapi ada embel-embelnya sebetulnya. Lengkapnya Google mengatakan bahwa social signal bukan ranking factor secara langsung.
Dua kata terakhir itu yang penting digaris bawahi, social signal bukan merupakan rangking signal SECARA LANGSUNG.
Tentunya bukan tanpa maksud kalai Google menambahkan dua kata itu.
Apa sih artinya kalau begitu?
Saya sendiri mengartikannya adalah Google sendiri ingin agar kita tahu bahwa social signal merupakan ranking factor secara TIDAK langsung.
Jadi kalau buat saya, social signal untuk SEO sangat penting untuk dimaksimalkan.
Untuk Bing Social Media Penting
Kalo tadi bicara arahan tokoh-tokoh Google, Bing ceritanya lain lagi. Like dan share pengaruhnya terhadap ranking langsung nendang.
Memang kalau kita bicara SEO, pangsa pasar Bing tidak sebesar Google. Tapi yang tidak sebesar Google itu angkanya berada di kisaran 24%. Masih tetep ngaruh kalo website kita punya ranking bagus di Bing.
Social Signal Bukannya Tidak Berpengaruh Bagi Google
Seperti sudah kita bahas di atas, social signal bukannya sama sekali tidak berpengaruh bagi Google. Kalau mau kita ulang kembali arahan para petinggi Google, kalimatnya itu “pengaruhnya tidak langsung”.
Artinya berpengaruh tidak?
Ya berpengaruh lah, cuman secara tidak langsung.
Coba kita ambil satu hal sebagai contoh. Misalnya satu halaman konten dalam website kita di-share oleh seorang pengunjung melalui portal media sosial. Karena melihat setelah mendapatkan share, temannya membuka linknya, melihatnya, membacanya, dan karena menurut dia menarik, dia lalu men-share juga.
Orang yang men-share pertama itu nggak cuma satu, banyak. Temannya dia juga tidak cuma satu, banyak. Bisa jadi yang men-share kedua juga tidak hanya satu, banyak.
Efek viral itu membuat traffic meningkat. Banyak pengunjung datang. Karena memang kontennya direkomendasikan teman, mereka percaya kualitasnya memang oke punya. Saat mereka berkunjung dan melihat sendiri kalau kontennya menarik, mereka mungkin membaca sampao habis, malah mungkin membuka-buka halaman-halaman lain.
Selain traffic meningkat, ternyata juga time-on-sitenya tinggi, bounce-ratenya rendah.
Google melihat ini sebagai indikator bahwa konten pada halaman web itu memang benar-benar berkualitas dan karena itu berhak untuk mendapatkan ranking yang tinggi. Maka dapatlah dia ranking yang tinggi itu.
Apakah social signal mempengaruhi ranking? Tidak secarw langsung. Disini pengaruh social signal adalah mengirim traffic pengunjung.
Traffic, time-on-site, san bounce rate-lah yang secara langsung mempengsruhi ranking.
Cara Memanfaatkan Social Signal untuk SEO
Jadi kesimpulannya jelas ya, social signal (secara tidak langsung) mempengaruhi SEO. Karena itu sangat penting untuk kita implementasikan.
Jadi mari kita simak beberapa cara memanfaatkan social signal untuk SEO.
1. Link ke Website Kita
Jangan lupa untuk menyisipmkan link ke website kita pada halaman profil setiap portal media sosial yang kita pakai.
Mungkin anda bertanya ‘Untuk apa?” Toh link di halaman profil portal media sosial itu NOFOLLOW?
Benar. Secara langsung memang seperti tidak ada manfaatnya. Toh kalau NOFOLLOW artinya jelas, search nggak perlu ngikutin itu rambu, kalo tiba-tiba mengharapkan “link juice”, artinya ada yang salah dengan logika anda.
Tapi, adanya link pada profile page anda mungkin akan membuat para pengguna media sosoal lain melihat dan karena penasaran mengunjunginya tanpa harus diajak-ajak dulu segala.
2. Gunakan Judul yang Menarik
Istilah teknisnya clickbait. Memancing orang untuk melakukan apapun yang kita ingin mereka lakukan.
Kalau kita bicara clickbait, biasanya mereka yang memang paham dunia SEO bereaksi negatif. Karena prakteknya memang click-bait ini sering terasa tidak fair. Membuat judul dan tampilan awal yang terkesan hebat dan menarik, trnyata setelah diclick Ternyata biasa-biasa saja.
Ini membuat sebagian orang merasa tidak nyaman karena si judul jadi terasa terlalu bombastis, tidak sesuai pakem dan nggal nyambung blas dengan isi kontennya itu sendiri.
3. Sisipkan Call-to-Action
Call-to-action merujuk pada ajakan terhadap pengunjung untuk melakukan apa yang kita ingin mereka lakukan di dalam website kita.
Apa yang kita ingin mereka lakukan itu hatus mudah dilihat dan difahami. Dengan mengetahui apa yang kita ingin mereka lakukan saat datang ke website kita, biasanya orang secara refleks akan mengikutinya.
Kalau Google mendeteksi kunjungan ke website kita melimpah dan konversinya juga tinggi, urusan ranking tinggal ditunggu sambil ngopi aja.
4. Gunakan Plugin Social Sharing
Selama ini mungkin kita lebih sering memandang call-to-action sebagai sesuatu yang secara langsung berhubungan dengan tujuan komersial perusahaan, misalnya transaksi penjualan. Sekarang mengingat demikian pentingnya social signal bagi SEO, jangan lupa untuk menjadikan itu sebagai call-to-action juga. Dorong para pengunjung website untuk men-share konten website kita melalui kanal-kanal media sosial yang mereka miliki.
Tentu kita juga harus membuat call-to-action “kedua” ini juga mudah difahami dan mudah dilakukan. Jika website anda menggunakan mesin CMS seperti WordPress, implementasinya tidak sulit, tinggal pasang saja Plugin untuk social sharing.
5. Pastikan Kualitas Konten Prima
Nah sekarang karena viralitas media sosial itu sangat tinggi, konten yang di-share para pengunjung website melalui media sosial akan ditemukan oleh jauh lebih banyak orang. Pastikan kualitasnya prima. Viralitas tinggi terhadap konten berkualitas akan semakin memperkuat efek viralnya. Sebaliknya konten buruk yang disebarkan secara viral justru bisa berbalik menjadi bumerang.
Kesimpulan Cara Memanfatkan Social Signal untuk SEO
Sekarang setelah anda faham pentingnya social signal untuk SEO meskipun mungkin tidak secara langsung merupakan bagian dari ranking factor, mulailah untuk mengambil langkah untuk memaksimalkannya. Tinggal ikuti saja cara memanfaatkan social signal untuk SEO di atas kan?