Server untuk SEO merupakan aspek yang sangat penting dan menentukan keberhasilan – atau kegagalan – SEO. SEO tidak akan berhasil tanpa dukungan infrastruktur yang memadai.
Karena infrastruktur ini merupakan tempat dimana semua bagian dari keseluruhan konstruksi SEO didirikan, aspek teknis SEO harus menjadi hal yang pertama ditangani. Perhatian khusus pada aspek teknis SEO harus diberikan secara penuh sejak awal. Jauh sebelum kita mulai berbicara mengenai aspek-aspek lain seperti konten, backlink, dan sebagainya.
Aspek teknis SEO dapat dibagi menjadi tiga kategori. Pertama server dan lingkungannya. Kedua teknologi yang digunakan untuk membangun website. Ketiga konstruksi website yang sesuai dengan kebutuhan SEO.
Mari kita bahas satu per satu.
Server untuk SEO
Konten dan semua elemen perangkat lunak website ditempatkan pada sebuah komputer yang terhubung dengan jaringan internet sehingga para pengguna internet dari seluruh dunia dapat mengaksesnya. Komputer yang disediakan untuk kebutuhan seperti ini biasa disebut web server.
Server dan segala tetek-bengeknya ini sangat komples dan mahal. Karena itu kecuali website anda sangat besar sehingga membutuhkan infrastruktur sendiri, biasanya pemilik website menyewa web-server dari perusahaan penyedia yang biasa disebut hosting provider. Website besar mungkin akan memerlukan satu web server sendiri untuk mengakomodasi kebutuhannya.
Website kecil dapat memanfaatkan layanan berbagi web server, dimana hosting provider “membagi” sumberdaya satu web server untuk beberapa website. Kalau kapasitas web servernya besar atau website yang di-host kecil-kecil, beberapa ini bisa berarti ratusan.
Server untuk SEO harus memenuhi 3 syarat penting berikut: (1) tangguh, (2) cepat, dan (3) aman.
Server untuk SEO Harus Tangguh
Server harus tangguh karena kebutuhan SEO menuntut website harus hidup terus. 24 jam per hari, 7 hari seminggu, 365 hari per tahun. Tanpa libur.
Kalau servernya hidup mati, websitenya kadang bisa diakses kadang nggak, jangan berharap SEO bagus. Apa yang mungkin terjadi kalau saat robot search engine datang berkunjung saat website-nya sedang down karena servernya mati? Website kita akan keluar dari indeks untuk sementara waktu sampai robot search engine datang lagi dan websitenya kebetulan sedang hidup.
Apakah saat website kita kembali terindeks rankingnya akan tetap sama?
Belum tentu Bos.
Kenapa begitu? Karena kepentingan search engine yang paling utama adalah menyajikan hasil pencarian berkualitas. Kalau pengguna meng-click salah satu website yang berjejer pada daftar hasil pencarian hanya untuk mendapati websitenya ternyata tidak bisa diakses karena servernya down, jelas mencederai kualitas layanan search engine.
Server untuk SEO Harus Cepat
Dulu mungkin kebanyakan manusia sabar. Nunggu berjam-jam di halte bus aja nyante. Sekarang beda. Manusia sudah tidak sabaran lagi. Dia nggak akan mau menunggu berlama-lama menunggu sampai halaman web yang dikunjunginya muncul seluruhnya di layar.
Banyak riset yang dilakukan berbagai institusi untuk mengamati perilaku pengunjung website. Kesimpulannya loading time, waktu yang diperlukan sebuah halaman web untuk muncul di layar, yang bisa diterima kebanyakan pengunjung berada di kisaran 2 sampai 5 detik saja.
Karena loading time yang lambat tidak disukai pengunjung website, search engine menjadikan loading time sebagai salah satu faktor penentu ranking yang penting. Bahkan Google sengaja menyediakan alat yang bisa kita gunakan untuk mengukur kecepatan loading halaman web yang bisa kita gunakan. Alat tersebut bisa diakses disini https://developers.google.com/speed/pagespeed/insights/
Website yang lemot, bukan hanya tidak disukai pengunjung tapi juga tidak disukai search engine.
Server untuk SEO Harus Aman
Di satu sisi, terutama dalam rangka menjaga ketangguhan, lingkungan tempat server ditempatkan harus aman dari segala macam gangguan. Banjir, mati listrik, kebakaran, sampai tindak kriminal bisa membuat operasional server terganggu.
Sisi lainnya adalah mengenai keamanan data yang tersimpan di dalam server dan komunikasi data dari dan ke dalam server. Keamanan server yang buruk bisa membuat server mudah dibobol, diakses secara ilegal, disusupi malware, dijangkiti virus, dan sebagainya. Kerugiannya? Data bisa hilang, rusak, diubah, atau kinerja servernya itu sendiri yang terganggu. Mungkin jadi lambat bahkan down.
Server website memiliki jalur komunikasi terbuka ke dunia maya sehingga bisa diakses pengunjung. Tanpa sistem pengamanan mumpuni, keterbukaan itu bisa menjadi ancaman tersendiri. Data yang ditranmisikan bisa saja diintersepsi fihak yang tidak bertanggung jawab. Jalur komunikasi data yang kurang aman juga sering kali menjadi celah yang dapat dieksploitasi penyusup.
Sialnya lagi, malware atau virus yang disusupkan ke dalam server tidak hanya bisa merusak server tapi juga menulari komputer yang digunakan pengunjung saat mengakses website.
Karena adanya kemungkinan menulari pengunjung website inilah kemudian search engine semakin menekankan pentingnya bagi website untuk menggunalan sistem Secured Socket Layer yang lebih sering kita dengar dalam bentuk singkatannya, SSL, dari anjuran menjadi kewajiban. Kalau dulu-dulu website dengan SSL mendapatkan performa SEO lebih tinggi dari website yang tidak menggunakan SSL, sekarang situasinya sudah beda.
Tanpa SSL nggak usah mikir Search Engine Marketing, entah itu SEO ataupun PPC.
Teknologi Penunjang SEO
Saat ini sudah jarang website yang dibangun dalam bentuk statis, dibuatkan file kode untuk masing-masing halaman dan saat diperlukan update kita harus mengedit file kode itu. Dalam setiap file itu bercampur antara konten dan kode untuk mengatur tampilannya di layar browser.
Hampir semua website sekarang dibangun dengan konsep dinamis, dimana kode untuk berbagai kebutuhan terpisah dari konten. Saat diperlukan update konten, kita tinggal mengubah kontennya saja. Selain konten, website dinamis ini melibatkan tiga komponen: database, program pengendali, dan kode pengatur tampilan.
Untuk website-website besar, pemilihan teknologi yang tepat sangat penting. Untuk website-website kecil sebetulnya juga penting. Tapi setidaknya untuk website-website kecil ada semacam “toolkit”, pasangat teknologi yang paling umum dipakai, tentu karena keunggulannya. Termasuk dalam faktor keunggulan itu adalah harga, bukan hanya sekedar murah tapi gratis. MySQL untuk database, PHP untuk program pemgendali, dan CSS untuk mengatur tampilan.
Ribet?
Jelas. ribet. Perlu kemampuan teknik pemrograman mumpuni untuk bisa membuat website dinamis yang sesuai dengan kebutuhan kita. Tidak banyak yang bisa melakukannya sehingga konsekuensinya kebanyakan orang terpaksa membayar orang lain untuk melakukannya.
Untungnya sekarang ada solusi yang sangat membantu. Namanya CMS yang merupakan kepanjangan dari Content Management System. Dari sekian banyak CMS yang beredar di pasaran WordPress merupakan yang paling populer.
Keunggulan WordPress yang membuatnya menyadi pemimpin pasar CMS diantaranya adalah:
Mudah. Kemudahan penggunaan sehingga orang yang tidak memiliki kemampuan teknis pemrogramanpun dapat mengelolanya.
Fleksibel. Meskipun sejatinya WordPres lahir sebagai “mesin blog”, kita dengan mudah bisa mengubahnya menjadi sistem yang memadai untuk berbagai kebutuhan, misalnya website portfolio, toko online, bahkan marketplace seperti Tokopedia atau Bukalapak. Sistem yang dibangun dengan mesin WordPress ini juga bisa sangat canggih. Toko online berbasis WordPress bisa hadir lengkap dengan sistem pembayaran online dengan berbagai macam opsi, pengiriman dengan menggunakan banyak pilihan kurir, bahkan bisa mengelola mekanisme internal pengelolaan toko seperti pengelolaan persediaan bahkan akunting.
Murah. Sistem dasarnya sendiri tersedia gratis dari WordPress. Agar website kita bisa tampil beda, tidak sekedar mengikuti yang standar-standar saja, kita bisa menambahkan Theme. Untuk menambahkan aneka fungsi yang memberi kemudahan bagi pengguna kita bisa menambahkan Plugin. Theme dan Plugin ini banyak tersedia gratis, ada juga yang berbayar. Tapi yang berbayar sekalipun harganya jauh lebih murah daripada memnayar programmer untuk membuatnya.
Cepat. Dibandingkan dengan menggunakan jasa programmer untuk membangun sistem sendiri, penggunaan WordPress membuat pembangunan website menjadi sangat cepat. Hanya perlu menginstal WordPress, menambahkan Theme dan Plugin, mengatur sejumlah parameter sesuai kebutuhan, dan kita tinggal fokus dengan mengurus konten.
Stabil. Dari sisi pondasi teknologi, WordPress menggunakan MySQL, PHP, dan CSS versi terbaru sehingga lebih dari memadai untuk kebutuhan operasionalnya. WordPress sudah lebih dari 15 tahun tumbuh dalam konsep pengembangan open-source dimana banyak programmer dari seluruh belahan dunia terlibat dalam pengembangan berkelanjutan. Banyak orang yang terlibat dalam mengidentifikasi kalau ada masalah terjadi, banyak juga programmer yang terlibat untuk menyelesaikannya. Setiap saat WordPress mengeluarkan update yang didalamnya memuat perbaikan dan penyempurnaan. Menggunakan WordPress membuat kita lebih bebas dari beban untuk pemeliharaan dan pengembangan.
Kecuali ada alasan teknis yang kuat untuk tidak menggunakannya, saat membangun website untuk kebutuhan apapun, pakailah WordPress.
Konstruksi Website “SEO-Friendly”
Adakalanya website keren dengan konten luar biasa gagal mendapatkan performa SEO yang baik. Bisa jadi itu karena melewatkan hal-hal yang relatif kecil dan (seharusnya) mudah.
Search engine, termasuk robot yang dikirimnya menjelajahi dunia maya untuk mengumpulkan konten website untuk dievaluasi dan diindeks, tidak dirancang untuk bersabar. Konten bagus baru dinilai bagus oleh search engine setelah robot membacanya. Tanpa robot yang dikirimnya datang untuk membaca, search engine tidak akan pernah tahu keberadaan konten itu. Robot memang dirancang untuk secara terus menerus menjelajah dari satu website ke website lain, dari satu halaman web ke halaman web lain secara otomatis.
Tapi kalau karena alasan tertentu robot search engine terhambat untuk menemukan dan membaca website atau halaman web kita, dia tidak akan ngotot, dia akan melewatkannya begitu saja.
Kita harus memudahkan robot search engine untuk menemukan dan membaca konten kita.
Salah satu yang paling penting untuk memudahkan robot search engine menemukan website kita adalah menyusun susunan link yang jelas, ringkas, dan mudah diikuti. Website dengan konten melimpah seharusnya bagus untuk SEO. Tapi kalau struktur link-nya berbelit-belit, susah diikuti robot search engine, performa search enginenya tidak akan memuaskan.
Kalau sebuah halaman web sendirian tidak ada link dari halaman-halaman lainnya, sebagus apapun kontennya, dia tidak akan ditemukan apalagi diindeks search engine. Lupakan saja soal ranking. Untuk setiap halaman website, pastikan ada rute link yang bisa diikuti dari homepage. Bahkan kalaupun kita berhasil mendapatkan backlink link langsung dari luar website ke halaman itu, relasi dengan homepage tetap diperlukan. Search engine perlu tahu bahwa halaman web yang memiliki konten bagus itu merupakan bagian dari sebuah website yang memiliki konten bagus dalam jumlah besar.
Hal penting yang perlu diperhatikan dalam mengatur susunan link adalah tingkat directory yang tidak boleh terlalu dalam. https://websiteku.com/alat-shalat/sarung-shalat-cap-gajah-biru-tua.htm jauh lebih baik daripada https://websiteku.com/alat-shalat/alat-shalat-pria/sarung-shalat/sarung-cap-gajah/sarung-biru-tua.htm
Penamaan file dan rangkaian dari nama domain sampai directory dan sub-directory harus menggambarkan konten halaman itu sendiri. Bahasa yang sedikit lebih teknis, URL harus mengandung keyword. Dengan begitu bahkan sebelum membaca kontennya, robot search engine sudah tahu topik yang dibahas di dalamnya. Tapi kita juga ditantang untuk mengimplementasikannya dengan cara yang “halus”. Karena praktek “keyword stuffing”, menjejalkan terlalu banyak keyword, tidak hanya terjadi pada konten tapi juga pada URL.
Hal lain yang perlu diperhatikan pada URL ini adalah keyword pada URL harus benar-benar relevan menggambarkan konten di dalam halaman web. Jika tidak justru akan mengundang kecurigaan search engine.
Jangan sibukkan search engine dengan halaman-halaman yang kontennya sedikit, tidak penting, atau tidak ada relevansinya dengan topik yang dibahas di dalam konten website secara keseluruhan. Misalnya kalau website kita memiliki halaman login yang isinya hanya kotak untuk mengetikkan username dan password, tidak penting juga untuk diakses search engine. Ada cara untuk menunjukkan kepada robot search engine mana saja halaman web yang penting dan perlu diindeks. Salah satunya menggunakan robots.txt
Kadang kala orang salah menggunakan robots.txt sehingga membuat robot search engine mengira halaman penting berisi konten berkualitas justru tidak boleh dikunjungi dan diindeks. Hasilnya bisa ditebak kan?
Kita sempat membahas mengenai kecepatan loading yang sangat penting untuk pengunjung website. Untuk robot search engine, kecepatan loading ini juga tidak kalah penting. Selain faktor teknis dari sisi server, lambatnya loading bisa juga diakibatkan beban yang harus ditampilkan terlalu berat. Sering kali untuk membuat sebuah halaman web menarik, kita menambahkan banyak elemen grafis bahkan video yang jelas jauh lebih berat daripada sekedar konten dalam bentuk teks.
Lalu bagaimana caranya kalau kita ingin menampilkan konten multimedia di dalam halaman web tapi tidak mau membuat loading time melonjak? Beberapa cara bisa dilakukan. Misalnya siapkan thumbnail, gambar dalam ukuran lebih kecil. Kalau pengunjung meng-click thumbnail itu, baru versi besarnya keluar. Bisa juga dengan menunda loading elemen multimedia. Teknisnya disiapkan versi dengan resolusi lebih rendah atau hitam putih sehingga ukuran filenya lebih kecil. Setelah seluruh halaman tampil dengan sempurna, baru versi dengan resolusi tinggi menyusul.
Kalau kita menyisipkan elemen multimedia seperti gambar dan foto, jangan lupa juga untuk menggunakan nama file yang memberi gambaran tentang elemen gambar itu. Robot search engine tidak memahami gambar, foto, apalagi video. Tetapi dengan memberikan nama file yang “bunyi”, kita memberi pesan pada search engine bahwa elemen-elemen multimedia itu relevan dengan keseluruhan konten pada halaman web tempatnya ditampilkan.